Seiring perubahan zaman, sepakbola di mata Phelan sudah jauh berbeda dengan apa yang ia ketahui.
Terry Phelan, yang merupakan mantan full-back Manchester City dari 1992 hingga 1995, menyuarakan keprihatinannya mengenai sulitnya pemain muda akademi untuk bermain di tim utama.
Seperti diketahui, di era sepakbola modern sekarang ini, pemain muda hasil didikan akademi - khususnya di negeri ratu Elizabeth - hanya bisa dihitung dengan jari di mana selebihnya adalah pemain yang dibeli jadi serta yang didatangkan dari luar negeri.
Mengenai itu, Phelan berkata: “Ini sungguh memalukan, tetapi mereka yang berada di akademi, mungkin mereka tidak cukup baik bahkan untuk tim top seperti Manchester City,” ujarnya kepada Manchester Evening News. “Meski demikian, kami [City] mengembangkan mereka agar bisa bermain untuk klub lain, mungkin di Championship atau tim-tim Liga Primer lainnya.
“Barcelona juga terbiasa dengan itu, jika Anda tidak bisa menembus tim utama, maka Anda harus mengembangkan mereka untuk bermain di level yang bagus di tempat lain.
“Saya pikir hari-hari itu sudah tidak ada lagi di mana bocah berusia 17 atau 18 tahun bisa masuk tim utama, [tapi hal itu masih dimungkinkan] terlebih jika mereka memiliki talenta spesial.
“Saya pikir mereka [para klub] tidak memiliki waktu untuk melakukan hal tersebut. Sekarang ini adalah zaman yang fokus pada kemenangan. Jika para manajer tidak mendapatkan kemenangan, bahkan jika mereka sudah mengeluarkan banyak uang, mereka akan dipecat.”
Terry Phelan, yang merupakan mantan full-back Manchester City dari 1992 hingga 1995, menyuarakan keprihatinannya mengenai sulitnya pemain muda akademi untuk bermain di tim utama.
Seperti diketahui, di era sepakbola modern sekarang ini, pemain muda hasil didikan akademi - khususnya di negeri ratu Elizabeth - hanya bisa dihitung dengan jari di mana selebihnya adalah pemain yang dibeli jadi serta yang didatangkan dari luar negeri.
Mengenai itu, Phelan berkata: “Ini sungguh memalukan, tetapi mereka yang berada di akademi, mungkin mereka tidak cukup baik bahkan untuk tim top seperti Manchester City,” ujarnya kepada Manchester Evening News. “Meski demikian, kami [City] mengembangkan mereka agar bisa bermain untuk klub lain, mungkin di Championship atau tim-tim Liga Primer lainnya.
“Barcelona juga terbiasa dengan itu, jika Anda tidak bisa menembus tim utama, maka Anda harus mengembangkan mereka untuk bermain di level yang bagus di tempat lain.
“Saya pikir hari-hari itu sudah tidak ada lagi di mana bocah berusia 17 atau 18 tahun bisa masuk tim utama, [tapi hal itu masih dimungkinkan] terlebih jika mereka memiliki talenta spesial.
“Saya pikir mereka [para klub] tidak memiliki waktu untuk melakukan hal tersebut. Sekarang ini adalah zaman yang fokus pada kemenangan. Jika para manajer tidak mendapatkan kemenangan, bahkan jika mereka sudah mengeluarkan banyak uang, mereka akan dipecat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar